Moneter.id – Pertemuan
Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) pada 8-13 April 2019 telah
membahas berbagai isu global terkini salah satunya adalah risiko yang timbul
dari perkembangan ekonomi digital.
Menteri Keuangan (Menkeu)
Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertemuan itu menyoroti berbagai risiko dari
kerapuhan sektor keuangan yang berasal dari ekonomi digital.
“Negara-negara
yang hadir membahas kemungkinan adanya kerja sama secara mendalam untuk
menghindari terjadinya guncangan yang berasal dari teknologi,” ucap Menkeu,
Senin (15/04).
Oleh
karena itu, desain kebijakan fiskal untuk mendorong produktivitas dan
meningkatkan sumber daya manusia agar tenaga kerja dan generasi muda mendapat
manfaat dari globalisasi dan pertumbuhan ekonomi sangat penting.
“Pembahasan dalam spring meetings juga berfokus pada
bagaimana kita bisa meningkatkan kemampuan dari kebijakan untuk meningkatkan
produktivitas, terutama bagi masyarakat yang akan mengalami era
digitalisasi,” ujarnya.
Selain itu, peran
layanan dagang berbasis elektronik atau e-commerce
dan ekonomi digital yang meluas, dan akan terus meningkat di masa depan, juga
mendorong negara-negara untuk memperkuat koordinasi perpajakan internasional.
Hal tersebut telah
menyebabkan banyak negara bersepakat untuk melakukan perbaikan institusi,
distribusi serta kompetisi dalam meningkatkan proteksi terhadap kerahasiaan
data konsumen.
Pertemuan itu juga
mengingatkan pentingnya koordinasi antar negara maju maupun berkembang karena pertumbuhan
ekonomi global maupun kondisi perdagangan internasional diperkirakan masih
mengalami kelesuan.