Senin, Oktober 6, 2025

Produk Perikanan Indonesia Senilai USD 143 Juta Tembus Pasar Negeri Ginseng

Must Read

Moneter.id – Produk
perikanan Indonesia senilai USD 143 juta berhasil menembus pasar Korea Selatan
(Korsel) melalui
kontrak pembelian antara Daelim Corporation dari Korea Selatan dengan PT.
Global Fisheries Exchange (GFE) yang merupakan eksportir Indonesia.
 

Penandatangan
kontrak pembelian tersebut dilakukan pada Selasa (4/12) di Conference Room
Busan International Fisheries Exchange (BIFEX) di Busan, Korea Selatan
.

Kepala
Indonesian Trade Promotion Center Busan, Kusuma Dewi
mengatakan, penandatangan kontrak pembelian ini tentunya memberikan
kontribusi yang besar terhadap kinerja ekspor Indonesia. Kontrak pembelian akan
dilakukan dalam tenggat waktu lima tahun.

Hal ini membuktikan bahwa Indonesia dapat
memenuhi kebutuhan pasokan produk perikanan di Korea Selatan,”
kata
Dewi
, Jumat (7/12).

Sementara, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
(LBBP) Republik Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi menyampaikan, komposisi
ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebanyak 45 persen masih berbasis migas dan
batu bara, sehingga diperlukan diversifikasi jenis komoditas ekspor agar mampu
mencapai nilai perdagangan USD 30 milar pada 2022.

“Salah
satu produk yang potensial adalah perikanan, mengingat Indonesia merupakan
negara kepulauan dengan luas lautan lebih besar daripada daratannya,” jelas
Umar.

Dewi
berharap kerja sama yang ada dapat semakin ditingkatkan dan produk perikanan
Indonesia semakin dapat diterima oleh masyarakat Korea Selatan. “Peluang ekspor
produk perikanan Indonesia masih sangat besar. Hal ini dikarenakan kegemaran
penduduk Korea Selatan akan makanan laut, terutama di Busan yang terkenal
dengan Odeng dan Ommuk,” imbuh Dewi.

Informasi saja, Korea Selatan mengimpor produk
perikanan dari dunia dan jumlahnya terus meningkat. Selama enam tahun terakhir
rata-rata impor produk perikanan ke Korea Selatan mencapai lebih dari USD 3,6
miliar.

Setelah
mengalami penurunan pada tahun 2013 akibat melemahnya perekonomian dunia, nilai
impornya kembali naik secara signifikan hingga sebesar 15,93 persen pada tahun
2014. Nilai ini terus meningkat pada tahun 2015, 2016 dan 2017, masing-masing
sebesar 2,30 persen, 6,00 persen, dan 9,93 persen.
 

Nilai
impor terbesar berasal dari impor ikan, beku, tidak termasuk potongan ikan
tanpa tulang dan daging ikan lainnya (HS 0303). Disusul dengan moluscs (0307)
dan fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen (HS 0304).
 

Pada tahun 2017, China memasok sebesar 23,70
persen dari total impor Korea Selatan. Posisi selanjutnya ditempati Rusia
(19,80 persen), Vietnam (12,90 persen), Norwegia (7,70 persen), Amerika Serikat
(5,30 persen), dan Jepang (3,0 persen).

Keenam
negara tersebut hanya menyisakan pangsa pasar sebesar 40,40 persen untuk
negara-negara lain termasuk Indonesia. Di tahun yang sama, Indonesia berada
pada peringkat ke-15 dengan pangsa pasar sebesar 0,90 persen atau senilai USD
40,6 juta.

“Diharapkan
keberhasilan GFE mengekspor produk perikanan dapat diikuti para pelaku usaha
lainnya. Apalagi kebutuhan Korea Selatan terhadap produk perikanan semakin
meningkat. Peluang ini hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh
para pelaku usaha dari Indonesia,” pungkas Dewi.

GFE
merupakan perusahaan yang berbasis di Minahasa Selatan dengan area tangkap di
daerah Sulawesi Utara dan Maluku. GFE baru memulai usahanya tiga tahun lalu dan
menitikberatkan pada kerja sama dan pemberdayaan nelayan kecil melalui
pemberian pelatihan mulai dari metode tangkap sampai dengan penanganan pasca
tangkap.

Sementara
itu, Daelim Corporation adalah perusahaan yang menduduki peringkat ke-17
terbesar di Korea Selatan, yang bergerakdi bidang konstruksi. Daelim Corp juga
baru saja melakukan diversifikasi usaha di bidang perikanan dan telah
berinvestasi sebesar USD 200 juta di Rusia.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img