Moneter.co.id – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (02/01)
pagi, bergerak menjadi Rp13.522 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.550
per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan situasi
ekonomi nasional yang kondusif menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS. Kondisi ekonomi yang kondusif, akan tetap mendorong aliran modal
masuk ke dalam negeri. “Didukung kenaikan peringkat dari Fitch Ratings,
menandakan ekonomi pada tahun 2018 stabil dan lebih baik,” katanya, Selasa
(02/01).
Ia menambahkan mata uang rupiah pada awal tahun 2018 juga
ditopang tren harga komoditas dunia yang masih berada dalam area penguatan.
“Harga komoditas menjadi salah satu faktor
yang menopang mata uang komoditas, termasuk rupiah,” ucap Lukman.
Terpantau harga minyak jenis WTI Crude pada Senin (2/1) ini
menguat 0,30 persen menjadi 60,60 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,34
persen menjadi 67,10 dolar AS per barel.
Sementara, Analis Monex Investindo Futures Agus Chandra menambahkan,
sebagian pelaku pasar keuangan memanfaatkan momentum perbaikan harga komoditas
untuk tetap menempatkan investasinya pada aset-aset di negara berkembang.
“Rally harga minyak berpotensi menekan turun dolar AS, mata
uang berbasis komoditas di negara berkembang masih akan diminati,” tungkas
Agus.
(TOP/Ant)