MONETER
–
Menteri BUMN Erick Thohir optimistis laba bersih perusahaan pelat merah mencapai
Rp144 triliun pada 2022. Angka tersebut naik dari laba bersih tahun lalu
sebesar Rp124 triliun.
“Insya Allah
tahun ini naik jadi Rp144 triliun. Hal pendorongnya adalah program
transformasi yang dijalankan BUMN,” kata Erick, Rabu (14/9/2022).
Sebelumnya, laba bersih BUMN dicatatkan sebesar Rp126
triliun, melesat 869% dari laba 2020 yakni Rp13 triliun. Namun, Erick merevisi angka tersebut lantaran PT
Garuda Indonesia Tbk, juga mengoreksi laporan keuangannya. “Kita yakin
laba sendiri yang tadinya Rp13 triliun (Tahun 2020) tumbuh menjadi Rp Rp124 triliun
(sebelumnya Rp126 triliun) karena ada Garuda koreksi sedikit (laporan
keuangan),” ujar Erick.
Diketahui, pendapatan BUMN pada 2021
mencapai Rp1.983 triliun, setara dengan 99% dari pendapatan dalam APBN.
Pendapatan diperkirakan naik hingga akhir tahun ini. Sementara
itu, kontribusi perseroan kepada negara selama tiga tahun terakhir mencapai Rp1.198 triliun. Naik Rp68 triliun lebih dari sebelumnya.
Meskipun prospek kinerja BUMN di tahun ini
diperkirakan membaik, namun Erick meminta perseroan tetap waspada terhadap
dampak resesi ekonomi global yang diperkirakan terjadi pada 2023 mendatang.
“Saya melihat prospeknya bagus, tetapi kita tetap
waspada. IMF kemarin bicara 2023 ini akan resesi dunia. Banyak negara akan
bangkrut, artinya apa? Ketika konsolidasi di dalam negeri kuat, eksternal fighter kita harus
diperhitungkan karena ini kan supply
chain rantai pasok, nah ini kita mesti waspada, terlepas di
tahun ini kita lihat bagus, 2023 kita harus waspada,” tutup Erick.