Moneter.co.id - Touring pendek Presiden Joko Widodo dengan sepeda motor Chopper-nya bersama sejumlah biker langsung viral di media social (medsos). Di satu sisi, ini adalah gaya Presiden yang beda jika dibanding lainnya meski di sisi lain touring pendek itu menyisakan kegembiraan bagi warga sekitar yang dilalui Presiden Jokowi.
Jika dicermati
sebenarnya ada banyak aspek yang bisa dipelajari dari touring pendek Presiden Jokowi dengan Chopper-nya kemarin. Salah satu aspek mendasar yang tidak bisa
diabaikan dari touring pendek itu
tidak lain adalah gaya blusukan Presiden Jokowi untuk bisa menarik simpati
menuju Pilpres 2019.
Tidak bisa disangkal bahwa
salah satu keunggulan petahana adalah kesempatan yang sangat luas dengan
memanfaatkan setiap peluang yang ada. Betapa tidak di saat ini tentu diakui
semua survei elektabilitas masih menempatkan Presiden Jokowi sebagai terkuat
untuk bertarung di Pilpres 2019.
Tidak bisa
dipungkiri juga, nampaknya pertarungan Pilpres 2019 kurang menarik karena tidak
ada yang mampu menyaingi kekuatan Jokowi. Meski ini belum final namun
setidaknya masih belum ada kandidat yang memiliki power untuk bertarung di Pilpres 2019. Bahkan sejumlah kandidat
malah hanya berani mencalonkan sebagai Cawapres saja, sementara calon lawan
terkuatnya hanya Prabowo Subianto.
Terlepas dari kekuatan yang
ada, pastinya Presiden Jokowi masih harus blusukan untuk meyakinkan para calon
pemilihnya di Pilpres 2019.
Data geografis
dan demografis jelas menunjukan bahwa saat ini ada banyak komunitas pecinta
otomotif, baik motor atau mobil dan secara geografis keberadaanya tersebar di
34 propinsi.
Selain itu,
sebaran usia para pecinta yang tergabung dalam berbagai komunitas otomotif
tersebut yaitu generasi milenial dengan rentang usia 17 – 30 tahun. Terkait ini,
maka kalkulasi pesta demokrasi perlu untuk merebut simpati mereka, apalagi
banyak diantaranya yang menjadi pemilih pemula. Fakta yang lain bahwa sebaran
geografis dan demografis generasi milenial telah mencapai lebih dari 40 persen
dari total pemilih.
Kalkulasi tersebut memberikan
peluang bagi siapapun yang akan bertarung di Pilpres 2019 untuk mencuri
simpatinya. Paling tidak, Presiden Jokowi telah berusaha meraihnya dengan blusukan
di komunitas pecinta motor custom dan
kemudian memesan motornya yang bertipe Chopper.
Masuknya motor Chopper itu ke Istana juga telah viral
dan tentu kemudian touring pendeknya
kemarin ikut viral juga. Paling tidak, touring
pendek itu telah berhasil mencuri simpati para pecinta komunitas custom dan juga otomotif Tanah Air
sehingga ini bisa menjadi modal awal untuk mencari simpati dari generasi
milenial, setidaknya dari pecinta komunitas motor custom dan otomotif secara umum.
Mengapa yang
dipilih motor custom? Tentunya ada
pertimbangan tersendiri karena motor custom
Chopper bisa menyasar kesemua kalangan tanpa harus membedakan ‘strata’
pemiliknya.
Apa yang dilakukan Presiden
Jokowi dengan menyasar generasi milenial, selain touring dan nonton konser musik, termasuk juga kecintaannya
terhadap musik cadas seharusnya menjadi catatan bagi calon lawannya yang akan
bertarung di Pilpres 2019. Setidaknya, petahana memang menang satu langkah
dibanding para calon lawannya.
Oleh karena itu, mencari
simpati dari generasi milenial menarik dicermati karena jumlah mereka relatif
signifikan berpengaruh terhadap hasil Pilpres.
Selain itu,
peran generasi milenial sebagai pemilih pemula tentu menjadi sangat sensitif
untuk didekati dan apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi yaitu menyasar ke
tempat sasaran yang paling tepat. Artinya sisa waktu setahun menuju Pilpres
2019 menjadi sangat strategis untuk dapat memanfaatkan semua momen demi
pemenangan Pilpres, termasuk dengan cara
touring.
Oleh: Dr. Edy Purwo
Saputro, MSi
Dosen Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Solo