Moneter.id – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) berhasil
membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 4,95% menjadi Rp 510,71 miliar
sepanjang tahun 2019. Laba ini naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp
486,64 miliar.
“Pendapatan perseroan yang diperoleh di tahun 2019
naik tipis 2,20% menjadi sebesar Rp 7,08 triliun,” tulis perseroan dalam siaran
persnya di Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Dijelaskan, marjin bersih pada 2019 sebesar 7,21% atau
naik 19 basis poin dibanding tahun 2018. Posisi kas dan setara kas perusahaan
tahun 2019 mengalami kenaikan signifikan, imbas dari raihan arus kas operasi
disepanjang tahun 2019 sebesar Rp 1,13 triliun naik signifikan dibandingkan
perolehan arus kas operasi di tahun 2018 sebesar Rp 733,39 miliar.
“Dalam kondisi tekanan ekonomi, kami mampu mencatatkan
pertumbuhan laba, kami berhasil meningkatkan kembali besaran margin laba, dan
kami mampu membukukan arus kas operasi diatas Rp1 Triliun, naik 54% dari tahun
lalu,” kata Direktur Utama WTON, Hadian Pramudita.
Baca juga: Pendapatan Anak Usaha WIKA Naik 2,20 Persen
Kata Hadian, perseroan juga mencatatkan total aset
sebesar Rp10,34 triliun naik 16,44% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp8,88
triliun. Kenaikan terbesar pada aset perusahaan terjadi pada kas dan setara kas
perusahaan yang naik 54% menjadi Rp1,60 triliun.
“Kenaikan ini meningkatkan kondisi likuiditas
perusahaan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Hadian, realisasi belanja modal
perseroan di tahun lalu mencapai sebesar Rp 364,74 miliar yang digunakan untuk
peningkatan kapasitas pabrik sebesar 69%; untuk pengembangan Quarry sebesar
15%; untuk peralatan Divisi Operasi sebesar 9%.
Kemudian untuk pengembangan Ready Mix Concrete sebesar
5%; dan untuk perlengkapan kantor sebesar 2%. Sementara itu, kontrak baru yang
diperoleh di tahun 2019 mencapai Rp 8,3 triliun meningkat 8,14% dari pencapaian
tahun 2018.
Pada tahun 2020, menurutnya, perseroan optimis
membukukan peningkatan laju pertumbuhan baik untuk pendapatan maupun laba
bersih.
Dimana pendapatan tahun ini ditargetkan tumbuh 34%
menjadi senilai Rp 9,49 triliun, sementara untuk laba bersih setelah
implementasi PSAK ditargetkan senilai Rp 561 miliar.
“Tahun ini, WTON juga menargetkan kontrak baru sebesar
Rp 11,47 triliun atau naik 38% dibanding pencapaian kontrak baru di tahun 2019.
Sehingga Order Book tahun ini sebesar Rp 17,3 triliun,” tungkas Hadian.