Senin, Oktober 6, 2025

Januari – April 2019, Toyota Catat Penurunan Ekspor Hingga 6 Persen

Must Read

Moneter.id – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mencatat
penurunan ekspor mobil hingga 6% pada periode Januari – April 2019. Hal ini diakibatkan
karena tekanan ekonomi global, terutama kondisi perekonomian di negara tujuan
ekspor seperti Filipina dan negara-negara kawasan Timur Tengah.

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan
Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengatakan
gejolak perekonomian global dan tendensi proteksionisme di beberapa negara
berdampak bagi pertumbuhan ekspor otomotif nasional.

“Naik turunnya kondisi perekonomian di sebuah
negara tujuan ekspor merupakan hal di luar kontrol atau kendali kita dan tidak
terhindarkan. Namun demikian, hal-hal seperti ini tentu telah kami perhitungkan
dalam manajemen resiko,” katanya di Jakarta, Sabtu (25/05/2019).

Pada Januari-April 2019 ekspor kendaraan utuh (Complete Build Up/CBU) Toyota Indonesia
hanya mencapai 61.600 unit atau turun enam persen dibandingkan periode yang
sama tahun 2018 yang mencapai 65.700 unit.

Dari jumlah itu kontributor ekspor terbesar masih
model Sport Utility Vehicle (SUV) Toyota
Fortuner dengan kontribusi 23% 14.400 unit dan Toyota Rush dengan volume 12.600
unit (20%).

Model hatchback
Toyota Agya berada di tempat ketiga dengan ekspor sebanyak10.800 unit (18%).
Diikuti kemudian model lainnya sedan Toyota Vios, 7.500 unit, Toyota Avanza
8.400 unit, serta Toyota Kijang Innova, Toyota Sienta, Yaris serta Town
Ace/Lite Ace dengan total volume 7.900 unit.

Kendati empat bulan pertama ekspor turun, Toyota
Indonesia tetap optimistis target peningkatan ekspor sampai akhir tahun 2019
sebesar 5% bisa tercapai.

Untuk mencapai target itu, kata Bob Azam, TMMIN
semakin gencar ekspansi ke beberapa negara tujuan baru ekspor mobil Toyota.

“Mulai pertengahan tahun, akan ada ekspansi
ekspor ke beberapa negara tujuan baru di kawasan Amerika Tengah,” kata
Bob.

Selain itu, lanjut dia, ada juga permintaan fleet
order dari negara-negara Timur Tengah. “Semua itu diharapkan bisa membantu
tercapainya target yang kami ditetapkan,” katanya.

Bob menjelaskan penambahan negara tujuan ekspor di
kawasan Amerika Tengah tersebut melalui proses yang tidak singkat. Studi pasar
termasuk peraturan dan regulasi di negara kandidat tujuan ekspor baru dilakukan
langsung oleh divisi terkait di TMMIN sejak tahun 2018 yang lalu.

Pada bulan November tahun lalu, TMMIN mengundang
para distributor dari kandidat negara tujuan ekspor baru ke Indonesia untuk
melihat langsung proses produksi di pabrik Karawang serta berdiskusi mengenai
hal-hal yang terkait dengan tren pasar dan karakteristik konsumen di
negara-negara tersebut.

Setelah seluruh proses studi selesai, TMMIN kemudian
mengusulkan potensi perluasan ekspor ini ke pihak prinsipal, Toyota Motor Corp,
untuk mendapatkan persetujuan.

“Persaingan yang semakin sengit, ditambah dengan
kondisi ekonomi global yang kurang stabil, membuat kami harus semakin proaktif
dalam meningkatkan performa ekspor, tidak hanya menunggu order dari
prinsipal,” ujar Bob Azam.

Untuk itulah, TMMIN membuat divisi khusus yang
bertugas mencari pasar-pasar tujuan ekspor baru sebagai upaya dalam menjawab
tantangan global yang tidak mudah di tengah perekonomian dunia yang cenderung
melambat. (Ant)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img