Moneter.id – Gubernur
Bank Indonesia (BI) Perry
Warjiyo menyampaikan ada enam
langkah
strategis
terkait penguatan industri manufaktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi, berkelanjutan, dan inklusif.
“Pertama, upaya meningkatkan efisiensi logistik melalui pembangunan
infrastruktur, seperti Pelabuhan Patimban dan pendukungnya,” ucapnya
di Jakarta, Rabu (4/8.)
Kedua, kata Perry,
harus mendukung
peningkatan iklim investasi melalui sistem perizinan dengan implementasi OSS
versi 1.1, serta mendukung harmonisasi regulasi dan program kebijakan untuk
meningkatkan produktivitas industri, antara lain melalui penerbitan ketentuan pelaksanaan
super deductible tax dan penerbitan penyempurnaan ketentuan pendukung
Kendaraan Ramah Lingkungan.
Kemudian ketiga, kelancaran sistem pembiayaan melalui perluasan
kerja sama Local Currency Settlement untuk perdagangan internasional
dengan dua negara mitra, perluasan kerja sama Local Currency Settlement
untuk investasi (Malaysia, Thailand), serta pengembangan sistem
pembayaran melalui perluasan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan
peluncuran Quick Response (QR) Code Indonesian Standard (QRIS).
Keempat,
mendorong pembiayaan melalui pembiayaan yang berwawasan lingkungan (green
financing) melalui pelonggaran loan to value (LTV) dan uang muka. Kelima, pelebaran Rasio Intermediasai
Makroprudensial (RIM) dan perluasan cakupan komponen sumber funding.
Keenam,
mendukung promosi perdagangan dan invesatasi industri manufaktur melalui fasilitasi
negosiasi untuk menjadi pemasok brand global, percepatan ratifikasi Indonesia-Australia
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan negosiasi Indonesia-European
Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Pemanfaatan Indonesia-Chile
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA). Penyelenggaraan West
Java Investment Summit.
Dan pameran,
misi dagang, serta business matching,
antara lain Trade Expo Indonesia di Jakarta.