Moneter.id
– Kementerian
Perdagangan (Kemendag) terus berkomitmen meningkatkan kapasitas usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM), khususnya melalui program dukungan permodalan secara
daring. Hal ini dibuktikan dengan dukungannya atas peluncuran Digital Kredit
UMKM (DigiKu) oleh pemerintah pada Jumat (17/7).
Selain itu, Kemendag juga mendukung pihak perbankan
yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yaitu BRI, BNI, Bank
Mandiri, dan BTN, untuk mengidentifikasi UMKM yang memproduksi maupun menjual
produk dalam negeri sehingga potensial mendapat akses permodalan.
Peluncuran DigiKu dihadiri Menteri Koordinator
Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan dan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Situasi pandemi menuntut UMKM beradaptasi
memanfaatkan teknologi informasi dalam mengembangkan usahanya karena konsumen
juga banyak yang beralih berbelanja secara daring. Untuk itu, kemudahan dalam
memperoleh permodalan juga diperlukan bagi UMKM agar dapat terus memenuhi
persediaan produk, serta meningkatkan skala usahanya di platform digital,” ujar
Menteri Perdagangan Agus
Suparmanto, Senin (20/7/2020).
DigiKu adalah program yang diluncurkan pemerintah
dengan merangkul Himbara dan perusahaan niaga elektronik (e-commerce) untuk bekerja sama mendukung UMKM yang berbisnis
melalui platform niaga elektronik, khususnya UMKM yang on boarding pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia agar
dapat memperoleh kucuran permodalan dengan cepat.
Sementara, Himbara sebagai lembaga pemberi pinjaman (institutional lenders) berkolaborasi
bersama perusahaan niaga elektronik, menyediakan fasilitas pinjaman secara
daring untuk UMKM. Kerja sama ini dilakukan agar seluruh basis data penjual (merchant) yang dimiliki platform niaga
elektronik dapat dikombinasikan dengan basis data nasabah yang dimiliki
perbankan.
Tujuannya adalah agar kredit yang dikucurkan kepada
UMKM digital bisa diproses lebih cepat dan lebih aman dalam hitungan menit,
yaitu 15 menit. Diharapkan kerja sama ini bisa meningkatkan kapasitas produksi
UMKM on boarding, karena di era
adaptasi kebiasaan baru ini semua transaksi beralih ke ranah digital.
Mendag Agus mengharapkan, pemberian kemudahan kredit
kepada UMKM dapat meningkatkan jumlah UMKM yang memproduksi produk dalam negeri
dan berjualan di platform niaga elektronik.
“Kemendag mengusulkan pemberian kredit melalui program
DigiKu memprioritaskan penyalurannya kepada UMKM yang memproduksi produk dalam
negeri dan reseller yang mendukung penjualan produk dalam negeri,” ujar Mendag.
Menurut Mendag, digitalisasi mampu membantu pelaku
UMKM dalam situasi pandemi saat ini maupun di masa depan dan tidak hanya
menjadi obat sesaat saja, melainkan dapat berkelanjutan.
“Digitalisasi akan sangat membantu akselerasi bisnis
UMKM karena sistem digital bersifat cepat dan lebih aman. Namun di sisi lain,
UMKM harus terus mempertahankan kualitas produknya dan berkomitmen memanfaatkan
platform niaga elektronik,” tungkasnya.