MONETER
– Pada semester I/2022, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum
mencatatkan peningkatan pendapatan atau revenue
sebesar 34,4% (yoy). Salah satu
anggota holding BUMN Industri Pertambangan ini juga mengalami peningkatan aset
perusahaan hingga 8,2% (yoy).
Kata Direktur Operasi dan Portofolio PT Inalum
(Persero) Danny Praditya, bahwa dengan pencapaian tersebut, perseroan optimis
kinerja tahun 2022 lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Kita masih harus bekerja keras sampai akhir tahun
2022, namun kami optimis kinerja tahun ini akan positif dari tahun sebelumnya,”
ujar Danny, Kamis (18/8/2022).
Capaian pendapatan Inalum pada semester I/2022 ini
juga lebih tinggi 28,7% dari RKAP Inalum tahun 2022. Kenaikan ini dipengaruhi
oleh harga jual aluminium yang lebih tinggi 27% dari perkiraan RKAP.
Hasilnya, net
income perusahaan pun berhasil dicapai lebih tinggi 29,8% dari tahun
sebelumnya (yoy) atau lebih tinggi
dari perkiraan awal tahun. Sementara itu, aset perusahaan pun meningkat sebagai
hasil dari peningkatan revenue dan peningkatan aset tetap akibat revaluasi.
Pertumbuhan ini juga terjadi seiring dengan dilakukannya beberapa aksi
strategis perusahaan dalam pengembangan bisnis perusahaan.
Selain itu, dari sisi volume produksi, Inalum berhasil
memproduksi 114,654 metrik ton aluminium, lebih tinggi dari target RKAP semester
I sebesar 113.055 metrik ton. Sementara dalam kinerja penjualan, perusahaan
berhasil membukukan penjualan sebesar 121.967 metrik ton dimana lebih dari 70%
dijual untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik.
“Kedepan, kami berharap bisa mempercepat beberapa
aksi korporasi strategis perusahaan dalam rangka sinergisitas industri
aluminium, dari hulu ke hilir agar manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya oleh
perusahaan, tetapi juga oleh masyarakat dan Indonesia,” ujar Danny.
Untuk diketahui, saat ini Inalum sedang melakukan
beberapa aksi korporasi strategis antara lain Proyek Upgrading Teknologi Tungku
Reduksi, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung, Pembangunan Smelter Grade Alumina
Refinery di Mempawah, dan Pembangunan Aluminium Remelt IAA.
Proyek strategis tersebut diharapkan bisa membuat
INALUM mampu memenuhi kebutuhan pasar aluminium yang masih memiliki potensi
besar di Indonesia dan Regional.