Hingga 8 September 2025, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mencatat program Sekolah Rakyat telah menghabiskan anggaran sebesar Rp788,7 miliar, atau 6,5 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan sebesar Rp12,2 triliun.
“Dana tersebut digunakan untuk renovasi sentra pendidikan di Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp711,1 miliar serta penyelenggaraan pendidikan di Kementerian Sosial Rp77,6 miliar,” kata Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Saat ini, program Sekolah Rakyat sudah mengoperasikan 100 sekolah dengan 9.780 siswa. “Kita berharap nanti akan meningkat terus jumlah siswanya dan juga jumlah sekolahnya,” kata Suahasil.
Kata Suahasil, jumlah siswa yang diterima pada 2025 mencapai 396 kelas. “Angka ini ditargetkan meningkat menjadi 641 kelas dengan 15.895 siswa,” paparnya.
Adapun sebaran sekolah mencakup 48 unit di Jawa, 22 unit di Sumatera, 15 unit di Sulawesi, 7 unit di Maluku-Papua, serta masing-masing 4 unit di Kalimantan dan Bali-Nusa Tenggara.
Selain program Sekolah Rakyat, pemerintah juga menjalankan program Revitalisasi Sekolah dengan realisasi anggaran Rp9,6 triliun, atau 48 persen dari total pagu Rp20 triliun.
Secara rinci, anggaran tersebut dialokasikan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebesar Rp8,8 triliun dari Rp16,9 triliun untuk 10.440 satuan pendidikan.
Kemudian Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp0,5 triliun, serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Rp832,7 miliar dari Rp2,52 triliun untuk 2.120 madrasah.
Adapun secara keseluruhan, realisasi anggaran pendidikan hingga 8 September 2025 tercatat mencapai Rp357,1 triliun, atau setara 49,3 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan Rp724,3 triliun.