Minggu, Oktober 5, 2025

Bersama Yogyakarta dan Bali, Solo jadi ‘pilot project’ wisata kebugaran di Indonesia

Must Read

Moneter – Kota Solo dipilih menjadi pilot project bersama Yogyakarta dan
Bali untuk pengembangan Wellness Tourism
atau wisata kebugaran di Tanah Air.

“Kemenparekraf
berkomitmen untuk memaksimalkan potensi wisata kebugaran terutama dari sisi
strategi pemulihan pariwisata Indonesia, dimulai dari pengembangan dan
mempromosikan wisata kebugaran di tiga daerah yaitu Solo, Yogyakarta, Bali,”
kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri
peluncuran Aroma Wellness Festival (AWF) bersama Walikota Solo Gibran
Rakabuming di Ndalem Doyoatmajan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/11).

“Semoga ajang
promosi wisata kebugaran ini bisa menjadi

top of mind
bagi wisatawan nusantara hingga wisatawan mancanegara. Tidak
hanya tiga daerah tersebut, kedepan masih banyak daerah-daerah lain, lantaran
masih banyak lagi potensi-potensi lainnya yang bisa dikembangkan,” ujarnya.

Lanjut Angela,
wisata kebugaran menjadi suatu tren yang menjanjikan di masa pandemi dan
pascapandemi, dikarenakan masyarakat saat ini semakin peduli terhadap
kesehatannya. Mulai dari kesehatan fisik, mental, emosional, spiritual, dan
bahkan sosial.

“Isu kesehatan
menjadi isu yang paling banyak diperbincangkan saat ini. Untuk itu, kegiatan
ini bisa mendorong pengembangan
awareness
tentang potensi wisata kebugaran di Indonesia, dan semakin mengukuhkan Kota
Solo sebagai
the city of java wellness,”
katanya.

Seperti
diketahui,
wellness tourism adalah
wisata minat khusus yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh wisatawan. Di
Indonesia, pengembangan pariwisata di sektor kesehatan sebenarnya telah
diinisiasi sejak 2012. Harapannya, dapat mewujudkan Indonesia sebagai destinasi
Pariwisata Kesehatan Dunia.

“Isu wisata
kesehatan menjadi hal yang sangat menjanjikan, pada 2017 diperkirakan bahwa
wisata kesehatan global senilai 639 miliar dolar AS. Dan diperkirakan akan
meningkat menjadi 919 miliar dolar AS pada tahun 2022, dan diperkirakan akan
menembus angka 1.672 miliar dolar AS di tahun 2030,” ujarnya.

Wamenparekraf
Angela juga menjelaskan, saat pandemi sudah terlihat peningkatan pencarian di
internet dengan topik
“wellness
destination”
.

Di Indonesia
sendiri pada tahun 2017, menurut riset dari Global Wellness Tourism Economy,
berada di peringkat ke-17 sebagai destinasi wisata kebugaran. Segmen ini bahkan
tercatat mampu menyerap angkatan kerja sebanyak 1,31 juta orang.

“Walaupun
menduduki peringkat ke-17, kita tidak boleh berkecil hati, justru ini kita
jadikan peluang karena artinya masih ada kesempatan yang sangat besar bagi
Indonesia untuk meningkatkan potensi wisata kebugaran secara global dan potensi
pertumbuhannya di masa mendatang, terlebih kita memiliki kekayaan alam, budaya,
dan tradisi yang menjadi aset penting bagi wisata kebugaran, seperti produk
herbal, jamu, aromaterapi, meditasi, retret, makanan sehat, geotermal, dan
masih banyak lagi,” katanya.

Sementara itu,
Walikota Solo Gibran Rakabuming mengatakan,
wellness
tourism
yang telah menjadi gaya hidup dan mengubah perilaku masyarakat,
dengan dukungan wisata kebugaran dari Kemenparekraf, Kota Solo bersama dengan
Indonesia Wellness Institute (IWI) meluncurkan brand pariwisata Kota Solo
yaitu, Solo Wellness City, City of Java Wellness.

“Dimana Solo
akan menjadi
pilot project sebagai
Indonesia Wellness City, saya berharap langkah awal yang dilakukan hari ini
dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan bisa menular bagi
kota-kota lain untuk bersama-sama memajukan sektor pariwisata di Indonesia,”
katanya.

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img