Moneter.co.id – Sepanjang periode
Januari hingga September 2017, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP)
berhasil membukukan nilai penjualan sebesar Rp1,1 triliun.
Direktur Investor
Relations UNSP Andi W Setianto mengatakan kinerja positif ini tidak lepas dari
kerja keras perseroan dalam serangkaian program revitalisasi perkebunan dan
kemampuan menjaga produksi kebun inti sawit dan karet di tengah masih lemahnya
harga minyak sawit mentah (crude
palm oil/CPO) dunia.
“Serta diskon harga
jual CPO domestik akibat kebijakan CPO Fund Pemerintah
yang memungut USD50 per ton CPO untuk subsidi program biodiesel nasional,”
kata Andi, Rabu (20/12).
Andi menjelaskan, harga
komoditas sawit utama yaitu CPO berfluktuasi dari level bulanan USD800 per ton
CIF Rotterdam di Januari hingga ke level USD650 di Juli dan ke level USD720 di
September 2017.
“Perseroan mengikuti
protokol RSPO (Roundtable on
Sustainable Palm Oil) and ISPO (Indonesian
Sustainable Palm Oil) yang menjunjung tinggi prinsip ramah
lingkungan dan keberlanjutan. Di antaranya kebijakan zero-burning (tanpa
membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan,” ucap Andi.
Sementara itu, di periode
yang sama UNSP berhasil membukukan peningkatan laba kotor 66% ke Rp500 miliar
dan laba operasional Rp182 miliar sampai dengan kuartal III/2017 dibandingkan
periode sama tahun sebelumnya.
“Kita optimistis
kinerja akan terus membaik pada tahun ini. Apalagi, berdasarkan siklus,
produksi sawit biasanya mencapai puncaknya di semester kedua setiap
tahunnya,” tutup Andi.
(SAM)
