Jumat, November 7, 2025

Bank Mandiri Bukukan Total Aset Senilai Rp2.514,68 Triliun Pada Akhir Kuartal II 2025

Must Read

Moneter.id – Periode semester I 2025, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengantongi laba bersih konsolidasi sebesar Rp24,5 triliun. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga bersih tumbuh 6,73 year-on-year (yoy) mencapai Rp52,4 triliun.

Sedangkan pendapatan non-bunga tumbuh 7,82 persen yoy menjadi Rp20,9 triliun. Secara keseluruhan, total pendapatan tumbuh sebesar
5,43 persen yoy atau mencapai Rp73,4 triliun.“Pendapatan operasional Perseroan sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) sebesar Rp40,7 triliun,” ujar Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Kata Novita, secara keseluruhan perseroan mampu menjaga kinerja yang positif. Kinerja positif Bank Mandiri pada triwulan II 2025 dapat ditunjukkan oleh pertumbuhan yang baik di seluruh indikator utama. “Sementara secara konsolidasi, Bank Mandiri membukukan total
aset senilai Rp2.514,68 triliun atau meningkat 11,4 persen yoy pada akhir kuartal II 2025,” paparnya.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai Rp1.701 triliun, meningkat 11 persen yoy. “Pertumbuhan
itu melampaui rata-rata industri perbankan sebesar 7,03 persen yoy pada periode Juni 2025, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” jelas Novita.

Untuk kredit wholesale tumbuh 12,3 persen yoy mencapai Rp925 triliun, sedangkan kredit retail tumbuh 8,05 yoy menjadi Rp402
triliun. “Bank Mandiri juga mencatat peningkatan signifikan pada segmen UMKM dengan pertumbuhan kredit mikro produktif sebesar 12,6 persen yoy pada akhir kuartal II 2025,” ucapnya.

Dari sisi penghimpunan dana, perseroan mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi mencapai Rp1.828 triliun, meningkat 10,7 persen yoy dan berhasil tumbuh di atas rata-rata industri. “Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh peningkatan dana murah (current account saving account/CASA) yang mencapai 78,4 persen, memperkuat likuiditas dan efisiensi biaya dana,” ujar Novita.

Kemudian, kata Novita, loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri berada di level 90,2 persen. Hal itu memberikan ruang yang lebih optimal bagi ekspansi Bank Mandiri ke depannya.

Rasio CASA yang semakin baik turut mendorong peningkatan net interest margin (NIM) dengan rasio menjadi sebesar 4,92 persen. Tingkat
kredit berisiko atau loan at risk (LAR) juga menunjukkan profil yang semakin baik menjadi 7,06 persen.

“Penguatan permodalan yang berasal dari kemampuan pembentukan laba yang optimal mampu untuk mendorong tingkat profitabilitas bank
sebagaimana yang tercermin pada return on equity (ROE) yang mencapai 21,1 persen,” kata Novita lagi.

Novita menjelaskan, kinerja keuangan yang positif tetap diiringi dengan prinsip kehati-hatian. Rasio kredit bermasalah (non-performing
loan
/NPL) gross terjaga di level 1,08 persen secara bank only, lebih baik dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,22 persen bila merujuk data OJK pada periode Juni 2025.

“Rasio pencadangan atau NPL coverage ratio mencapai 273 persen. Hal ini, catat perseroan, mencerminkan ketahanan finansial yang solid dalam mengantisipasi risiko,” pungkasnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Segmen Seragam dan Distribusi Dorong Peningkatan Kinerja BELL

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berkualitas mencatatkan pertumbuhan laba kuartalan mencapai Rp1,16...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img