Senin, Oktober 6, 2025

Menhub: Akuisisi Grab ke Uber Antara Wajar dan Tidak

Must Read

Moneter.co.id – Grab resmi
mengakuisisi Uber Technologies, perusahaan transportasi online asal Amerika
Serikat (AS). Dari aksi akuisisi Grab ini, Uber akan mendapatkan saham di
perusahaan Asia Tenggara tersebut sebesar 27,5%. Selain itu, CEO Uber Dara
Khosrowshahi juga akan bergabung dengan dewan direksi Grab.

Dilansir dari CNBCInternational,
Senin (26/3) lalu, Khosrowshahi mengatakan kesepakatan ini adalah bukti
pertumbuhan luar biasa Uber di seluruh Asia Tenggara selama lima tahun
terakhir. Ini akan membantu kami menggandakan rencana kami untuk tumbuh.

Ekspektasi
konsolidasi di persaingan industri transportasi online di Asia, dipicu setelah
SoftBank Group Corp Jepang membuat investasi multi-miliar dolar di Uber.
Seorang investor Uber sebelumnya mengatakan bahwa mereka menutup unit Asia
Tenggara, dan memungkinkan tujuan perusahaan untuk IPO lebih realistis.

Saat ini, Grab
menyediakan layanan mobil pribadi, sepeda motor, taksi, dan carpooling di lebih
dari 100 kota di seluruh Asia Tenggara. Perusahaan mengklaim memiliki 95%
pangsa pasar pada taksi online ketika mengumumkan rencana untuk menaikkan lebih
dari USD2,5 miliar dari SoftBank dan investor lainnya pada tahun 2017.

Sementara,
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, yang dilakukan oleh
kedua perusahaan transportasi online dunia tersebut antara wajar dan tidak. 
“Ya satu
sisi kalau secara investasi sah saja, tapi memang secara layanan ini musti ada
satu tatanan tertentu yang kita atur,” ungkapnya.

Namun, dari
sisi layanan tidak wajar karena Menhub menilai nantinya akan ada monopoli
pasar. Dengan demikian maka akan merugikan transportasi online lainnya.

“Karena
penguasaan, monopoli itu akan menimbulkan satu level of service yang
tidak berimbang, karena monopoli itu menimbulkan kesehendak pengusaha untuk
menetapkan level of service tertentu,” jelasnya.

Budi berharap
Grab dan Uber menyiapkan strategi agar nantinya tidak ada anggapan menguasasi
pasar dan menimbulkan kerugian bagi pihak transportasi online
lainnya. “Kami juga akan minta laporan dari Grab apa yang dilakukan
dalam upaya ini. Kami juga akan melihat secara legal terkait moratorium,”
tutupnya.

 

(HAP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img